loading...
BAB I
PENDAHULUAN
Ada dua Macam sistem operasi, Open source dan Closed Source, Open Source
adalah istilah untuk software yang kode programnya disediakan oleh
pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau
dikembangkan lebih lanjut, dan disebarluaskan. Jika pembuat program melarang
orang lain untuk mengubah dan atau menyebarluaskan program buatannya, maka
program itu bukan open source, meskipun tersedia kode programnya.
Open source merupakan salah satu syarat free software. Free software pasti
open source software, namun open source software belum tentu free software.
Contoh free software adalah Linux. Contoh open source software adalah FreeBSD.
Linux yang berlisensi free software tidak dapat diubah menjadi berlisensi tidak
free software, sedangkan FreeBSD yang berlisensi open source software dapat
diubah menjadi tidak open source. FreeBSD (open source) merupakan salah satu
dasar untuk membuat Mac OSX (tidak open source).
Berbeda sekali dengan Close Source yang sangat tertutup. Sehingga orang
lain tidak akan bisa mengetahui dengan apa program tersebut dibuat dan
bagaimana jika terjadi kesalahan pada software tersebut. Sehingga jika terdapat
kesalahan program orang tersebut harus menghubungi pihak yang bersangkutan
dengan pembuatan software tersebut dan hal ini jelas-jelas memakan waktu yang
lama dan biaya yang tidak sedikit. Contoh Close Source adalah Windows.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa tidak
ada salahnya jika ide maupun hasil pengolahannya dapat diberikan dan
disebarluaskan kepada siaa saja yang membutuhkan secara gratis. Berbeda halnya
dengan close source yang penyebarannya tidak dilakukan secara gratis seperti
halnya yang dilakukan oleh open source itu sendiri yang dimana merupakan
sedikit perbedaan dengan closed source.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Open
source
Open source adalah perangkat lunak
dimana kode program terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar
dapat dipelajari, diubah atau dikembangkan lebih lanjut dan disebar luaskan.
Jika ada pembuat perangkat lunak yang tidak mengizinkan kode programnya diubah
atau dimodifikasi, maka bukanlah disebut sebagai open source walaupun kode
program dari perangkat lunak tersebut tersedia.
Open source (kode program terbuka)
dipopulerkan tahun 1998. Sejarah perangkat lunak open source lahir sejak kultur
hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di
universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon,
dan MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.Sistem operasi open source dinggap
menguntungkan, khususnya oleh para pengguna open source. Beberapa keuntungan
dan kerugian dari open source :
Keuntungan
1. Banyak tenaga (SDM) yang berperan
mengerjakan proyek
2. Kesalahan (bugs, error) lebih cepat
ditemukan dan diperbaiki
3. Kualitas hasil lebih terjamin karena
komunitas melakukan evaluasi
4. Lebih aman
5. Hemat biaya
6. Tidak mengulangi development
7. Kode sumber
program terbuka, isinya dapat dilihat, dipelajari, dimodifikasi
8. Aplikasi dapat digandakan
Kekurangan
1. Kurangnya SDM yang dapat
memanfaatkan open source
2. Tidak adanya proteksi terhadap HAKI
3. Kompabilitas hardware tidak
terjamin (terutama pada sistem operasi)
4. Interface
terkadang tidak user friendly
5.
Masih
terus dalam pengembangan dan penyempurnaan Bottom of Form
Contoh
Sistem operasi yang termasuk Open Source adalah
·
Linux:Ubuntu,
Red Hat, Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS
Open BSD dan Free BSD
·
Open Solaris
dan Solaris
·
Android
2.
Closed Source
Closed Source adalah Sistem operasi
yang codenya tidak dibuka untuk umum, pemilik code yang close source bisa
membagi source codenya melalui lisensi dengan gratis maupun membayar. meskipun
gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah sistem operasi tidak sepenuhnya
open source. Misalnya jika lisensi tersebut ada larangan untuk memodifikasi
code, maka sistem operasi ini tidak open source.
Richard M.
Stallman,pendiri Free Software Foundation -sebuah organisasi yang
mendukung Open Source,mengeluarkan sebuah lisensi software untuk Open Source
yang dinamakan GPL (GNU Public License). Lisensi inilah yang saat ini paling
banyak digunakan untuk mendistribusikan software Open Source. Selain GPL,
masih banyak lisensi software lainnya yang dikembangkan oleh komunitas Open
Source.
mendukung Open Source,mengeluarkan sebuah lisensi software untuk Open Source
yang dinamakan GPL (GNU Public License). Lisensi inilah yang saat ini paling
banyak digunakan untuk mendistribusikan software Open Source. Selain GPL,
masih banyak lisensi software lainnya yang dikembangkan oleh komunitas Open
Source.
Keungulannya close source kita bisa mengetahui
kode-kode pembuatan program itu. Kalau udah tau kode/struktur program tersebut,
maka kita bisa mengedit program itu sesuai keinginan kita. Bisa jadi, program
yang berbayar menjadi gratis karena kita edit. Itu kalau si pemilik program mau
memberikan kode-kode tersebut secara gratis.
Keuntungan
Closed Source
1. Kestabilan sistem terjamin karena
ada penangung jawab resmi.
2. Support langsung dari pemilik
aplikasi /program.
3. Mudah mendapatkan sertifikasi.
4. Lebih mudah digunakan / dipelajari /
dipahami karena mayoritas pengguna menggunakannya ( pada daerah tertentu ).
5. Support
ditangani oleh perusahaan pembuat.
Kekurangan
Closed Source
1. Tidak ada support khusus / langsung
dari pembuat (developer).
2. Celah yang terbuka, bisa
dimanfaatkan untuk pengambilan informasi.
3. Sosialisasi pemakaian, agak sulit,
karena umumnya pengguna menggunakan close source (e.g.Windows),hanya pada
daerah tertentu).
4. Sulit untuk mendapatkan sertifikasi.
5. Adanya lisensi yang mengharuskan
pengguna untuk menyediakan dana /financial.
6. Pengembangan terbatas.
7. Diperlukan antivirus.
8. Aplikasi umumnya tersedia berbayar.
9. Deteksi kelemahan aplikasi menunggu
feedback dari pengguna.
10. Jika pembuat software bangkrut,
maka nasib layanan tidak jelas
3.
Perbedaan Closed Source dengan Open Source
No
|
Jenis
Perbedaan
|
Closed
Source
|
Open
Source
|
1.
|
Pengertian
|
merupakan aplikasi yang dibuat dan dikeluarkan oleh
perusahaan pembuat dan pemberi ijin software nya dengan tujuan komersial. Tidak
memberikan kebebasan bagi pihak lain untuk melihat kode program soetware yang
mereka produksi kecuali kepada pengembang tertentu yang dipercaya. Hal ini
bertujuan untuk mencegah diketahuinya kelemahan dalam program mereka yang
dapat berakibat merugikan perusahaan dan pemakai dari software tersebut.
|
Open source merupakan cara pengembangan/distribusi software
yang membolehkan siapapun memperoleh, mengubah, dan mendistribusi ulang
software tersebut
program yang lisensinya memberi
kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan
memodifikasi program, serta mendistribusikan penggandaan program asli atau
yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya.
|
2.
|
pengembangan
|
Pengembangan
aplikasi berbayar ini dilakukan oleh Sekelompok pemrogram yang bekerja dalam
suatu isolasi (misalnya di sebuah perusahaan), dengan perencanaan dan
manajemen yang hati-hati, hingga pekerjaanya selesai dan program dirilis ke
publik.
Sekali
dirilis, program dianggap selesai, dan selanjutnya hanya ada pekerjaan
terbatas untuk program itu. Aplikasi berbayar mencegah para pengembang untuk
mempelajari perangkat Lunaknya, sehingga pengembangannya
terbatas.
|
Sedangkan pengembangan dari aplikasi
open source yaitu didasari oleh ide sederhana: “Bilamana pemrogram dapat
membaca, menyebarkan, dan memodifikasi kode sumber dari sebuah perangkat
lunak, maka perangkat lunak itu akan berkembang. Masyarakat memakai,
membuatnya lebih baik dan memperbaiki kelemahannya.” Sehingga
aplikasi dari open source terus berkembang.
|
3.
|
Kelebihan
|
1. Aplikasi
berbayar biasanya memiliki kemampuan yang powerfull karena dikembangkan dan
dikerjakan oleh pengembang profesional yang dibayar untuk membuat aplikasi
tertentu
2. Fitur
dan hasil yang diberikan oleh aplikasi berbayar biasanya lebih baik dan lebih
banyak
3.
Aplikasi berbayar biasanya memiliki Grapich User Interface (GUI) yang mudah
karena ditunjukkan untuk komersial
|
1. Aplikasi
open source itu bebas (free). Siapapun dapat menggunakan dan mengembangkannya
2. Lebih banyak didukung oleh komunias. Artinya jika ada celah atau bugs akan segera diperbaiki oleh komunitas. 3. Aplikasi open source hampir semuanya ringan, tidak seperti aplikasi berbayar yang membutuhkan spesifikasi yang berat. 4. Aplikasi open source lebih simple dibanding aplikasi berbayar 5. Kebanyakan aplikasi open source dapat digunakan hampir di semua platform |
4.
|
Kekurangan
|
1. Harga
yang dibayarkan untuk membeli software berbayar biasanyaa sangat mahal dan
hanya sekali pakai.
2. Jika
terjadi error atau ada bug pada software yang dibeli, user harus menunggu
update dari pengembang dan tidak bisa mendapatkan solusi secara langsung.
3. User
tidak bisa melihat source code dari software sehingga tidak bisa
mengembangkan atau memperbaiki (khusus programer)
|
1.Kadang-kadang membingungkan pengguna, karena sulit
dimengerti
2. Bagi yang tidak terbiasa menggunakan aplikasi open
source akan menganggap sulit
3. Fitur-fitur open source tidak semewah aplikasi berbayar
4. Beberapa aplikasi tidak compatible dengan aplikasi
berbayar yang lebih banyak digunakan
|
5.
|
Pendidikan
|
Aplikasi
komersil seolah mencegah murid–murid atau pelajar yang haus ilmu untuk
belajar dengan mengatakan “ilmu yang anda inginkan adalah rahasia dan tidak
boleh dipelajari!”. Disebabkan aplikasi berbayar tidak memberikan kode
programnya kepada publik secaa bebas untuk dipelajari, dimodifikasi, serta
didistribusikan ataupun dikembangkan.
|
Perangkat open source membuat pemakai belajar cara kerja
perangkat lunak, hal ini yang menyebabkan aplikasi open source terus
berkembang bebas, begitupun didunia pendidikan. Perangkat lunak open source
mendorong semua orang termasuk para pelajar untuk terus mempelajari, bahkan
memungkinkan mereka yang berbakat programming untuk lebih dalam menggali
ilmunya.
|
6.
|
HAKI
|
Aplikasi
berbayar biasanya Menggunakan hak cipta “Copyright” untuk menjamin
ciptaannya. Pemegang hak cipta memiliki hak eksklusif terhadap ciptaannya
dalam hal reproduksi, modifikasi, distribusi, dan publikasi atau pengumuman
kepada publik dan dilindungi oleh hukum hak cipta.
|
Sedangkan aplikasi open source
menggunakan “copyleft” untuk menjamin kebebasannya. Copyleft mencegah
perangkat lunak bebas diubah menjadi perangkat lunak proprietary. Ia
menggunakan hukum hak cipta, dimana
Pencipta bisa memberikan lisensi
copyleft terhadap karya mereka untuk
memberikan kepastian hak pada siapa saja yang berkepentingan pada pemakaian
karya mereka, juga mengizinkan orang lain untuk
memberikan
lisensi copyleft terhadap apa saja yang dihasilkan berdasarkan karya awal.
|
7.
|
Akses
|
Aplikasi berbayar mengharuskan ijin untuk mengakses
kode programnya.
|
Opensource sangat bebas terhadap semua orang yang
ingin mengkases kode program.
|
8.
|
Tanggung
jawab
|
Untuk pengguna software berbayar,
jika terjadi kerusakan atau bug yang disebabkan oleh software yang
digunakan, maka pengguna akan meminta pertanggung jawaban kepada pihak
pengembang / produksi License Software.
|
Sedangkan untuk pengguna software Opensource,
pengembang tidak bertanggung jawab atas bug yang terjadi
|
9.
|
Keamanan
|
Aplikasi berbayar dikembangkan
oleh programmer-programmer
yang dimiliki oleh perusahaan pengembang. Tingkat keamanan suatu kode program
merupakan proses yang amat sangat sulit, hal ini mendorong tingginya biaya
upah/jasa atas profesi programmer handal sehingga perusahaan pengembang
memiliki programmer yang terbatas jumlahnya. Celah keamanan yang
diperbarui atau diperbaiki umumnya berasal dari feedback konsumen atas
bug yang terjadi.
|
memberikan akses bebas kepada
siapapun programmer untuk memberikan kontribusi atas perbaikan dan kode
keamanan program. Semakin banyak programmer yang menyumbangkan kemampuannya
atau berkontribusi, maka besar kemungkinan semakin baik pula tingkat keamanan
yang dihasilkan, walaupun tidak menjadi jaminan.
Ketersediaan kode sumber (open
source), Lebih fokus kepada keamanan (security) daripada keindahan
(user friendly).
|
BAB III
PENUTUP
Jadi setelah membaca dari berbagai sumber pendapat saya tentang open source dengan berlisensi ialah hal aneh jika saya sebagai developer membagi-bagikan software saya dengan gratis, bagaimana kita dapat bertahan? Bagaimana kita dapat menghasilkan uang?tapi jika saya sebagai pengguna saya sangat senang dengan adanya software yang open source karen kita bisa mempelajari cara kerja suatu perangkat lunak, memodifikasinya, bahkan membuat produk baru dari sumber yang ada. Dengan menggunakan sistem operasi open source kita tidak perlu lagi membuang waktu berurusan dengan virus-virus komputer. Selain itu, kita hanya perlu men-download open source software(oss) dari internet tanpa perlu membelinya.open source memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan milik orang lain secara tidak sah, dengan kata lain kita tidak perlu lagi mencuri hak milik orang lain.tetapi jika saya sangat menginginkan software yang berlisensi tapi gapunya dana untuk membelinya maka lain lagi ceritanya walaupun cara ini salah tapi pasti kita akan butuh dengan yang namanya crack walaupun saya sadar saya seharusnya menghargai kerja keras pembuat software dengan cara tidak menggunakan aplikasinya dengan melakukan crack.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa:
Pada dasarnya pada open source memerlukan adanya suatu
lisensi.
Open source software biasanya akan mudah menjadi serangan dalam hal
paten, karena hanya sedikit perusahaan source-based yang mempunyai kemampuan
keuangan untuk melindungi diri terhadap serangan hak paten dalam penuntutan
perkara. Selain itu juga, jika paten dimunculkan pada teknologi atau teknik
yang sangat luas, mungkin saja untuk mengakali patent dan menciptakan suatu
alternatif paten yang free.
1.
Open
Source merupakan suatu istilah untuk perangkat lunak yang memberikan kebebasan
kode programnya untuk dilihat, diketahui sistem kerjanya, dan dimodifikasi oleh
orang lain.
2.
Closed
Source adalah software yang codenya tidak dibuka untuk umum, Sang pemilik code
yang closed source bisa membagi source codenya melalui lisensi, entah dengan
gratis maupun membayar. meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah
software tidak sepenuhnya open source.
3.
Lisensi memiliki hak cipta tetapi lisensi ada juga
yang memberikan secara free trial biasanya 30hari,ada juga yang memberi free
tetapi tidak dapat dikembangkan.
4.
Sistem
keamanan open source masih memiliki kelemahan sehingga tidak terlepas dari
serangan hacker.
Sebagai pengguna
teknologi yang baik ada kalanya kita menggunakan close source dengan bijak
dengan cara tidak menggunakan software bajakan.serta menghargai kerja keras
pembuat dengan cara tidak menggunakan aplikasinya dengan melakukan crack.
ConversionConversion EmoticonEmoticon